Abstract:
Keluarga sebagai unit terkecil di dalam masyarakat memegang peranan penting untuk membentuk sebuah masyarakat dengan membimbing anak-anaknya dapat berdampak positif sampai kepada usia dewasa. Inilah tanggung jawab orang tua terhadap anak-anaknya secara khusus setelah mereka beranjak masuk dalam usia muda. Tanggung jawab ini juga mencakup untuk menumbuhkembangkan spiritualitas mereka agar bukan hanya di dalam keluarga atau gereja saja baik, tetapi dapat menjadi dampak positif bagi lingkungan. Di tengah-tengah masa individualis yang semakin tinggi ini, orang tua butuh sadar akan identitasnya agar dapat membangun relasi dengan baik dengan anak mudanya lewat pengajaran dan teladan. Namun, keterbatasan pastinya akan ditemui oleh orang tua karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan untuk membimbing anaknya. Dalam hal ini gereja family-based dapat menjadi jawaban untuk menyusun strategi yang jitu untuk menumbuhkembangkan spiritualitas kaum muda sesuai dengan kebutuhan orang tua dan kaum mudanya. Penelitian ini akan memakai metode kualitatif fenomenologi dikarenakan gereja family-based akan berdasarkan apa yang menjadi pengalaman orang tua dan kaum muda untuk membuat strategi yang tepat menumbuhkembangkan spiritualitas anak muda agar berdampak bukan hanya di dalam gereja tetapi juga di lingkungan mereka.