STT Amanat Agung Repository

Konsep Iman dalam Injil Yohanes

Show simple item record

dc.provenance Jakarta
dc.contributor.author Armand Barus
dc.date.issued 2019-12
dc.identifier.isbn 978-623-90822-2-2
dc.description Iman adalah kata kunci dalam setiap agama. Agama Kristen pun bergerak dan berjalan dalam koridor iman. Tidak heran bila kemudian teolog-teolog Kristen mendiskusikan konsep iman. Wolfhart Pannenberg, misalnya, menegaskan bahwa teologi tidak dapat meng abaikan pertanyaan-pertanyaan dasar iman pada Yesus Kristus.1 Diskusi mengenai iman Kristen lebih didominasi oleh konsep iman menurut surat-surat Paulus. Gerhard Ebeling, contohnya, dalam buku penting tentang iman berjudul The Nature of Faith (1961) merumuskan iman berdasarkan Roma 3:28. Meski beberapa disertasi tentang iman ditulis berdasarkan Injil Yohanes, tetapi konsep iman dalam Injil Yohanes belum mendapat perhatian yang seharusnya. Mungkin karena para ahli yang hidup dalam tradisi “justification by faith” sudah merasa puas de ngan konsep iman seperti itu. Bila demikian halnya, mengapa masih merasa perlu menggali konsep iman dalam Injil Yohanes? Alasan utama dan terutama adalah penggunaan masif konsep iman dalam Injil Yohanes. Meski Yohanes tidak menggunakan kata ”iman” sebagai kata benda, melainkan kata kerja ”beriman,” penggunaan kata ”iman” dalam bentuk kata benda tetap dipertahankan penggunaannya demi alasan praktis. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher STT Amanat Agung en_US
dc.subject Iman--Kehidupan Kristen en_US
dc.subject Yohanes--Injil en_US
dc.title Konsep Iman dalam Injil Yohanes en_US
dc.type Book Chapter en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

  • Bab Buku
    Bab buku karya civitas academica STT Amanat Agung (Book chapters by STTAA community)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account