Abstract:
Doktrin tentang Roh Kudus dan eskatologi merupakan dua doktrin yang seringkali dibicarakan secara terpisah dibandingkan dengan pembahasan topik-topik sistematik lainnya. Fakta ini nampak dalam buku Pneumatology karya Veli-Matti Karkkainen. Pada bagian awal dari bukunya, Karkkainen memaparkan beberapa pendekatan kontemporer terhadap studi tentang Roh Kudus ini, dan dari semua pendekatan studi tentang Roh Kudus tidak ada satu pendekatan yang menghubungkan studi Roh Kudus ini dengan studi eskatologi. Beberapa pendekatan yang dipaparkan oleh Karkkainen ini sebetulnya menjelaskan bahwa Roh Kudus memiliki banyak karya yang saling terkait dengan doktrin sistematik yang lain dan juga berkaitan dengan topik-topik yang sedang berkembang dalam masyarakat saat ini. Namun, hubungan antara doktrin Roh Kudus dengan eskatologi merupakan dua doktrin yang jarang dibahas secara bersama-sama. Namun, pada tahun 1912 muncul seorang tokoh yang mengangkat pembahasan pembahasan tentang peranan Roh Kudus di dalam eskatologi. Anthony A. Hoekema mencatat bahwa Geerhardus Vos berhasil menarik banyak perhatian para ahli tentang peranan Roh Kudus di dalam eskatologi dengan sebuah artikel yang betjudul The Eschatological Aspect of the Pauline Conception of the Spirit. Hoekema juga menambahkan satu tokoh lagi yang memiliki pendekatan yang sama dengan Vos di dalam pembahasan tentang doktrin Roh Kudus ini, yaitu Neill Q. Hamilton dalam artikelnya yang berjudul The Holy Spirit and Eschatology in Faul. Hoekema menyatakan bahwa tulisan kedua orang ini membuka suatu dimensi baru di dalam pembahasan doktrin Roh Kudus yang selama ini belum memperoleh perhatian yang semestinya.