Abstract:
Perdebatan antara naturalisme dan nonnaturalisme merupakan perdebatan yang panjang dalam sejarah manusia. Ketika manusia berpikir mengenai alam semesta dan segala isinya serta segala sesuatu yang terjadi di dalamnya, salah satu pertanyaan yang seringkali muncul adalah, apakah ada sesuatu di luar hal-hal yang alamiah dan bersifat supranatural? Jika ada, bagaimana kaitan antara yang supernatural tersebut dengan alam semesta dan hal-hal yang terjadi di dalamnya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dipikirkan baik oleh pemikir-pemikir zaman kuno, maupun oleh para ahli berbagai bidang di zaman modem, dan menjadi pokok permasalahan dalam berbagai bidang, khususnya antara filsafat, sains dan teologi. Perdebatan antara naturalisme dan nonnaturalisme dapat ditelusuri hingga zaman Yunani Kuno. Naturalisme didukung oleh tokoh-tokoh seperti Thales, Democritus, Leucippus, dan Epikuros, yang dilanjutkan oleh tokoh-tokoh modem seperti Spinoza, Schleiermacher dan David Hume. Argumentasi design, salah satu argumentasi utama dari normaturalisme, didukung oleh Plato dan Aristoteles, ditegaskan dalam iman Kristen, misalnya dalam Roma 1:19-20, dan dilanjutkan oleh tokoh-tokoh Nasrani seperti Thomas Aquinas dan berpuncak pada William Palley yang memberi sebuah argumentasi sanggahan terhadap Hume dengan analogi pembuat jam (watchmaker) dalam bukunya Natural Theology.