Abstract:
Skripsi ini dimaksud untuk melakukan studi mengenai pemahaman dan
penghayatan orang Dayak Kristen tentang Allah pada waktu melakukan
kegiatan Gawai Dayak. Umumnya orang Dayak memiliki berbagai macam
budaya, tradisi, bahasa, dan gaya hidup yang unik. Salah satu kebiasaan yang
mereka lakukan yaitu berladang. Karena itu, mereka sangat menghargai alam
dan bahkan memandang padi suatu yang sakral. Suku Dayak menyadari akan
keberadaan ilahi yang memegang kendali hidup mereka. Terdapat berbagai
macam penyebutan Tuhan. Salah satunya yaitu Jubata. Sebagian orang Dayak
Kristen mengadopsi istilah “Jubata” untuk Allah. Namun, di sisi lain, sebagian
mereka menolak istilah “Jubata” untuk Allah. Orang Dayak Kristen memiliki
konsep dan penghayatan yang bervariasi. Mereka menghayati Allah yaitu
sebagai Pencipta, Mahakuasa, Mahatahu, dan memberi berkat. Orang Dayak
Kristen tidak hanya sekadar memahami tentang Allah saja, tetapi adanya
respons yaitu tindakan aktif sebagai bentuk penghayatan mereka. Sebagian
penghayatan yang mereka lakukan yaitu memberikan berkat kepada sesama
dan gereja, dan sebagian lagi melakukan ritual-ritual khusus dalam
menyembah Allah. Mereka memberikan sebuah kurban, dan
menempatkannya di tempat khusus, serta memilih seorang perantara untuk
mendokan mereka. Namun, dari pemahaman dan penghayatan yang mereka
lakukan terdapat kekeliruan. Dengan demikian, penting untuk melakukan
kajian kritis dan hal ini bertujuan agar orang Dayak maupun gereja dapat
mempelajari dan memberikan konfirmasi serta memiliki penghayatan yang
tepat tentang Allah.