Abstract:
Skripsi ini menuliskan sebuah kajian teologis terhadap pandangan
Evolusi Teistik. Tujuan penelitian dari penulisan ini ialah
memperlihatkan sebuah evaluasi teologis terhadap penyimpangan yang
dilakukan para penganut ET secara teologis dalam hubungan sains dan
iman. Penelitian ini sendiri memakai metode analisis-deskriptif yang
akan mendeskripsikan pemahaman para penganut ET secara umum
dan dasar hermeneutika mereka dalam menginterpretasi Alkitab.
Setelah itu dasar-dasar pemikiran mereka akan dikaji secara teologis.
Secara umum, para penganut ET memperlihatkan bukti-bukti sains
terutama teori evolusi biologis sebagai fakta dan bernilai benar,
sehingga menjadikannya sebagai ilmu yang perlu dipertimbangkan
ketika menginterpretasi Alkitab, terkhususnya Kejadian 1-2. Bukti bukti sains ini diperlihatkan dan disintesiskan untuk memahami
bagaimana melihat narasi penciptaan, baik dunia dan manusia yang
menurut mereka sejalan dengan padangan sains modern. Tiga tokoh
ET, seperti Deborah Haarsma, Francis Collins dan John Walton
memperlihatkan sintesis sains dan iman, baik dari memandang teori
evolusi biologis dan narasi Kejadian, hingga pada sebuah solusi dari
konflik berkepanjangan mengenai hubungan sains dan iman Kristen.
Namun, sintesis yang mereka buat justru memiliki beberapa
penyimpangan secara teologis seperti pemahaman mengenai natur
Alkitab, penciptaan manusia hingga peran Allah dalam dunia. Oleh
karena itu, kajian dilakukan untuk memperlihatkan hasil sintesis para
penganut ET yang kurang memperhatikan beberapa bagian yang
ditunjukkan Alkitab, terkhususnya mengenai narasi penciptaan.