Abstract:
Skripsi ini meneliti kisah Sara dan Hagar di dalam Kejadian 16 dan 21
menggunakan metode kritik sosial ilmiah (social scientific criticism) dari
perspektif sistem nilai kehormatan dan aib. Kisah Sara dan Hagar merupakan
kisah perempuan yang bergumul dengan status mereka di dalam
masyarakat. Konflik yang terjadi karena pergumulan status inilah yang
memengaruhi cara mereka bertindak dan memperlakukan satu sama lain.
Untuk menganalisis status dan identitas Sara dan Hagar serta untuk
memahami tindakan yang mereka lakukan, skripsi ini menganalisis bahasa
kehormatan dan aib yang digunakan di dalam teks Kejadian 16 dan 21.
Penelitian ini menunjukkan bahwa konflik Sara dan Hagar merupakan akibat
sistem nilai kehormatan dan aib yang berlaku di masa itu. Akan tetapi, di
dalam sistem yang tidak ideal tersebut, Allah berperan sebagai penolong dan
pembela kaum yang direndahkan. Kedua hal ini juga menolong pembaca
masa kini di Indonesia, terutama kaum perempuan, yang juga bergumul
dengan status mereka di sistem nilai kehormatan dan aib yang berlaku di
Indonesia.