Abstract:
Skripsi ini berkontribusi membahas penggunaan Perjanjian Lama dalam
Perjanjian Baru khususnya dalam menemukan makna dan signifikansi dari
tanda nabi Yunus yang dirujuk dalam teks Matius 12:38-42 dan 16:1-4.
Pendapat dari para penafsir terhadap tanda nabi Yunus yang dikutip oleh
Matius memiliki kesamaan dan perbedaan penekanan dalam menyoroti
identitas Yesus, seruan penghakiman dan respons dari seruan tersebut.
Skripsi ini menggunakan metode intertekstual yang diusung oleh G.K. Beale
dengan sembilan langkah-langkah analisis guna menemukan makna dan
signifikansi dari tanda nabi Yunus. Analisis yang dilakukan terhadap teks
Matius menunjukkan bahwa Matius jelas mengutip bagian teks Yunus yang
secara spesifik merujuk pada “Yunus tinggal di dalam perut ikan besar tiga
hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim
bumi tiga hari tiga malam”. Identitas Yesus yang disorot dalam teks ini
berkaitan dengan kuasa yang Yesus miliki dalam melakukan berbagai tanda
dan mukjizat. Demikian halnya dengan seruan penghakiman, baik Yunus
maupun Yesus membawa seruan penghakiman yang menunjukkan dua
reaksi yaitu bertobat dan mengeraskan hati. Pada akhirnya, ditemukan
bahwa secara makna, tanda nabi Yunus merujuk ke kematian dan
kebangkitan Yesus. Secara signifikansi, tanda nabi Yunus berdampak untuk
mendorong semua orang percaya kepada Yesus secara spesifik pada konteks
zaman itu terhadap orang Farisi, ahli Taurat dan orang Saduki.