dc.provenance | Jakarta | |
dc.contributor.advisor | Armand Barus | |
dc.contributor.author | Orind Kemal Sihotang | |
dc.date.accessioned | 2024-03-18T00:58:00Z | |
dc.date.available | 2024-03-18T00:58:00Z | |
dc.date.issued | 2024-09-09 | |
dc.identifier.uri | https://repository.sttaa.ac.id/xmlui/handle/123456789/660 | |
dc.description.abstract | Tesis ini membahas isu penting dalam penggunaan kutipan Perjanjian Lama dalam Perjanjian Baru secara khusus Mazmur 118:25-26 dalam Yohanes 12:13. Salah satu isu penting yang diperdebatkan oleh para ahli adalah apakah kutipan yang digunakan oleh Yohanes yang berasal dari Mazmur 118:25-26 dapat menunjukkan Yesus disebut Musa kedua dan bukan sebagai raja serta kutipan yang digunakan Yohanes dalam Yohanes 12:13 apakah sudah sesuai dengan makna aslinya yang berasal dari Mazmur 118:25-26 baik itu berdasarkan Masoret teks (MT) maupun Septuaginta (LXX). Tesis ini menggunakan metode studi intertekstualitas yang digunakan oleh G. K. Beale dalam melakukan penelitian. Metode ini digunakan karena Mazmur 118:25-26 merupakan kutipan langsung dalam Yohanes 12:13 sehingga perlu dilakukan eksegesis untuk mendapatkan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan Yesus disebut sebagai Musa kedua yang didasarkan kepada konteks Mazmur 118:25-26, perayaan pesta orang Yahudi (Paskah) dan maksud aklamasi orang banyak yaitu ὁ βασιλεὺς τοῦ Ἰσραήλ. Aklamasi yang disuarakan oleh orang banyak berasal dari kitab Zefanya 3:15-16. Penelitian ini menunjukkan juga bahwa teks Yohanes 12:13 lebih mendekati kepada teks aslinya yaitu Mazmur 118:2-26 (MT). | en_US |
dc.language.iso | Indonesia | en_US |
dc.publisher | STT Amanat Agung | en_US |
dc.subject | Raja | en_US |
dc.subject | Musa | en_US |
dc.subject | Intertekstual | en_US |
dc.subject | Injil Yohanes | en_US |
dc.subject.classification | M.Th. 2024 14 | |
dc.title | Raja atau Musa Kedua?: Studi Intertekstual terhadap Yohanes 12:13 | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |