Abstract:
Tesis ini membahas tentang fungsi frasa “nama-Mu” dalam diskursus
Yohanes 17. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami fungsi frasa
“nama-Mu”. Penelitian ini menggunakan metode analisis linguistik, yaitu
analisis Markah Diskursus (MD) dengan pendekatan fungsional. MD adalah
kata penghubung yang menandakan keterhubungan antara kata, klausa,
kalimat, dan antar kalimat. Masing-masing MD tidak memiliki makna
melainkan memiliki satu fungsi inti pragmatik. Setiap MD akan dikaji dengan
pendekatan fungsional, artinya dikaji berdasarkan fungsinya masing-masing
untuk mengarahkan pembaca mencapai maksud yang dikehendaki penulis.
Terdapat tujuh MD dalam teks penelitian, yaitu καί, δέ, ἀλλά, ἵνα, ὅτι, καθώς,
dan ὅτε. Umumnya para ahli menganggap frasa “nama-Mu” berfungsi untuk
memperkenalkan pribadi Allah dan berfungsi sebagai perlindungan untuk
kesebelas murid Yesus. Namun, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
frasa “nama-Mu” memiliki empat fungsi. Dari keempat fungsi tersebut, dua
fungsi sebagai penegasan terhadap pandangan para ahli dan dua fungsi
lainnya memperlengkapi pandangan para ahli. Pertama, frasa “nama-Mu”
berfungsi untuk memperkenalkan pribadi pertama Allah Tritunggal sebagai
Bapa dan memperkenalkan karakter pribadi-Nya kepada orang-orang yang
telah diberikan Bapa kepada Yesus. Kedua, frasa “nama-Mu” berfungsi
sebagai penanda kepemilikan Allah terhadap semua orang percaya. Ketiga,
frasa “nama-Mu” berfungsi untuk melegitimasi pelayanan Yesus dan
kesebelas murid-Nya. Keempat, frasa “nama-Mu” berfungsi untuk melindungi
para murid saat melaksanakan misi Allah di dunia.