Abstract:
Sebuah monografi pada tahun 2017 oleh Cornelis Bennema yang berjudul
Mimesis in the Johannine Literature: A Study in Johannine Ethics mengangkat
sebuah tesis penting, yaitu mimesis adalah inti dari etika Yohanes. Mimesis
sebagai aspek dalam etika bukanlah tema yang asing dalam studi PB, tapi
dalam Injil Yohanes mimesis adalah sesuatu yang baru. Menggunakan
metode semantic-domain, Bennema menemukan delapan bahasa mimesis
yang tersebar di seluruh tulisan Yohanes. Menggunakan konstruksi bahasa
mimesis yang dibangun Bennema, tesis ini akan mengikuti jalan yang telah
dimulainya. Penelitian akan berfokus pada analisis teks lebih mendalam pada
Yohanes 12:26 dan 12:50 sebagai sampel penelitian dengan metode
historical-grammatical. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam
aspek-aspek mimesis pada kedua teks sehingga terlihat implikasi etis yang
terkandung di dalamnya serta bagaimana keterkaitannya dengan konteks
tradisi historis dunia PB, yaitu Yunani-Romawi dan Yahudi. Analisis teks
yang dilakukan menunjukkan aspek mimesis yang kuat pada kedua teks yang
berdampak pada perubahan hidup sebagai implikasi etisnya.