Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan aspek-aspek yang membentuk
spiritualitas remaja Kristen yang berasal dari keluarga broken home di SMAN 17
Jakarta dan membangun sebuah refleksi teologis bagi remaja Kristen terkait
dengan pencarian identitas diri remaja Kristen dari keluarga broken home.
Penelitian ini menggunakan pendekatan yang ditawarkan oleh John Swinton,
yang mengintegrasikan penelitian kualitatif dengan teologi praktika.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara kepada lima remaja
Kristen yang berpartisipasi di dalam penelitian ini. Data yang sudah terkumpul
kemudian dianalisis dengan melakukan proses coding dan pengkategorian.
Melalui proses coding dan pengkategorian tersebut maka akan memunculkan
tema-tema yang kemudian memunculkan dua ciri dari spiritualitas remaja
Kristen broken home yang akan diresponi di dalam refleksi teologis. Melalui
dialog antara deskripsi analisis hasil penelitian dan refleksi teologis tersebutlah
maka akan dikonstruksikan dua jenis spiritualitas yang dimiliki oleh remaja
Kristen broken home, yaitu spiritualitas relasional dan spiritualitas yang
berbasis pada pengharapan. Hasil dari penelitian ini diimplikasikan bagi
pelayanan kaum muda.