STT Amanat Agung Repository

Analisis dan cara Mengatasi Distress Gembala Sidang yang berhubungan dengan Efektivitas Pelayanannya

Show simple item record

dc.provenance Jakarta
dc.contributor.advisor Hanafi Yahya
dc.contributor.author Phiong Christine Yunita
dc.date.accessioned 2022-12-07T03:47:13Z
dc.date.available 2022-12-07T03:47:13Z
dc.date.issued 1999-09-10
dc.identifier.uri https://repository.sttaa.ac.id/xmlui/handle/123456789/72
dc.description Pelayanan seorang hamba Tuhan sangat berbeda dengan pelayanan dan pekerjaan yang dipilih orang awam. Panggilan Tuhanlah yang menyebabkan seseorang menerima tugas pelayanannya dan hanya kasih Tuhan yang memberi motivasi dan kekuatan dalam pelayanan. Oleh sebab itu perjalanan yang harus ditempuh seorang hamba Tuhan adalah jalan yang mulia sekaligus jalan yang banyak rintangan. Jika bukan karena panggilan yang jelas dan penyertaan Tuhan, maka hamba Tuhan tidak akan mampu menjalaninya. Paul Rowntree Clifford melontarkan pertanyaan yang mendasar yang perlu kita pikirkan yaitu apakah benar seseorang itu mendapatkan panggilan Tuhan secara pribadi sebagai hamba Tuhan? Jika ya, apa konfirmasi dan otoritasnya?' Hal mendasar inilah yang perlu dipikirkan oleh seorang hamba Tuhan sebelum ia melangkah lebih jauh pada waktu dibentuk di sekolah teologia serta masuk dalam ladang pelayanan, karena sebagai hamba Tuhan dia membawa nama dari tuan kita yaitu nama Tuhan Yesus. Istilah hamba Tuhan sendiri sudah mengesankan adanya suatu hubungan yang khusus antara si hamba dengan tuannya, yaitu Tuhan. Hubungan ini menggambarkan kedekatan seorang hamba dengan tuannya, karena seorang hamba yang baik dapat mengerti tugasnya dengan baik dan apa yang menyenangkan hati tuannya. Walaupun memiliki tanggungjawab yang besar tetapi la juga terkesan memiliki wewenang yang berasal dari tuannya terhadap jemaat di mana dia melayani. Oleh sebab itu hamba Tuhan memiliki stereotype tertentu di mata jemaat, misainya harapan yang terlalu besar akan pribadi dan perannya. Pemeo gambaran hamba Tuhan selama ini adalah model of perfect dan bukannya model of growth. Jemaat menaruh harapan dan sekaligus beban yang sangat besar di bahu hamba Tuhan. Hamba Tuhan dianggap orang yang serba tahu dan serba bisa. Jika ada jemaat melahirkan, hamba Tuhan yang dipanggil; jika ada jemaat yang sakit, hamba Tuhan juga yang dipanggil; jika jemaat pindah rumah, hamba Tuhan yang dipanggil; jika ada jemaat yang menikah, hamba Tuhan juga yang dicari; bahkan sampai kematian pun, hamba Tuhan yang dipanggil. Hamba Tuhan seolah-olah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan jemaat, dan siap dipanggil selama 24 jam.
dc.publisher STT Amanat Agung
dc.subject Distress
dc.subject Gembala Sidang
dc.subject Pelayanan
dc.title Analisis dan cara Mengatasi Distress Gembala Sidang yang berhubungan dengan Efektivitas Pelayanannya
dc.type Thesis


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

  • Tesis
    Tesis Mahasiswa STT Amanat Agung (Graduate theses by STTAA students)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account