Abstract:
Pelayanan kedukaan bukanlah hal yang baru di dalam konteks bergereja. Pelayanan kedukaan sepatutnya menjadi perhatian khusus karena tidak hanya berbicara mengenai pelayanan yang bersifat teknis, namun berhadapan dengan jiwa dan perasaan yang sedang berduka. Secara khusus penulis melakukan penelitian di GKBJ Depok, tempat di mana penulis melayani saat ini. Maka, penulis mengajukan beberapa hal yang dapat dipikirkan untuk dapat melakukan pelayanan kedukaan dengan tepat: Pertama, bagaimana kebenaran Alkitab memandang sebuah kematian, dan bagaimana kepeduliaan Allah kepada manusia yang sedang berduka? Kedua, bagaimana pendekatan psikologi menolong gereja untuk dapat dapat memposisikan diri, memahami perasaan, dan melakukan follow up yang tepat kepada orang yang sedang berduka? Ketiga, bagiamana gereja melakukan pendampingan pastoral kepada mereka yang sedang berduka di dalam tiga waktu penting: sebelum, saat, dan setelah kematian? Tujuan penelitian ini yaitu: Pertama, Mengetahui bagaimana kebenaran Alkitab memandang sebuah kematian, dan bagaimana kepeduliaan Allah kepada manusia yang sedang berduka. Kedua, mengetahui bagaimana pendekatan psikologi menolong gereja untuk dapat dapat memposisikan diri, memahami perasaan, dan melakukan follow up yang tepat kepada orang yang sedang berduka. Ketiga, mengetahui bagiamana gereja melakukan pendampingan pastoral kepada mereka yang sedang berduka di dalam tiga waktu penting: sebelum, saat, dan setelah kematian. Keempat, merancang sebuah modul pembinaan untuk memperlengkapi pelayan kedukaan di GKBJ Depok berdasarkan kebenaran Alkitab, pendekatan psikologi, dan tindakan pastoral yang tepat.